Peristiwa buruk yang dialami Wardah membuat Fatih merasa sangat bersalah pada kiai yang amat dicintai dan dihormatinya. Tapi, sang kiai menolak untuk menikahkan Wardah dengan Fatih karena janin di rahim Wardah bukanlah anak Fatih. Kata sang kiai, ?Setiap orang berhak mencintai dan dicintai bukan karena keterpaksaan atau belas kasihan, tapi keikhlasan.?
Didukung tema kritis yang menukik, setting yang kuat, alur kisah yang penuh kejutan, konflik yang mengharu-biru dan dentuman-dentuman karakter tokoh-tokohnya yang detil, novel religius ini mampu menghadirkan banyak renungan bagi setiap pembacanya guna memaknai dan mensyukuri cinta dalam bingkai harmoni keimanan dan kearifan tradisinya. Suatu sikap hidup yang terkesan sederhana, bahkan saking sederhananya terlalu sering disepelekan, tapi justru mayoritas kita bisa menjadi pecundang karenanya?
Sekarang dalam proses menhabiskan bacaan utk novel Derap-Derap Tasbih...buku nih sy pinjam dr spupu sy...n akan dipulangkan semula insyaALLAH...jalan cerita agak menarik..dikesempatan ni nak mengajok sahabat2 sekalian meh pakat bace novel nh...selamat membaca...wsalam..
*penulis meneruskan bacaan