Feeds

Monday, April 23, 2012

.:Jagalah Mulutmu Sepeti Menjaga Kemaluanmu :.


ASSALAMUALAIKUM






Sahabat
Ada suatu kisah seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, dengan hikmah ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah.


Hari pertama anak itu telah melakukan 32 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memaku paku ke pagar.






Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.


Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahukan ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya.


Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar.
“Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya”


“Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu dan perbuatanmu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain”


Sahabat Hikmah…
AMARAH adalah sudah FITRAH ada dalam diri manusia
Tetapi bila kita TIDAK meLUAPkannya…
Maka itu adalah lebih UTAMA…
Kerana luahan kemarahan hanya akan MENYAKITI orang lain yang akan ‘terus MEMBEKAS’
Dan menjadi ‘PENYESALAN’ diri kita…


”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surgayang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yangbertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya danmema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imran : 133-134)


Seorang lelaki datang menemui Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam,
“Wahai Rosululloh, ajarkanlah kepada saya sebuah ilmu yang bisa mendekatkan saya ke surga dan menjauhkan dari neraka”. Maka beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan tumpahkan kemarahanmu. Niscaya surga akan kau dapatkan” (HR. Thobrani, Shohih)


Sahabat
Jagalah MULUTmu…
Seperti menjaga KEMALUANmu !
Karena keBANYAKan penduduk NERAKA…
Bukan hanya orang yang tidak bisa menjaga KEMALUANnya…
Tetapi juga orang yang tidak bisa menjaga MULUTnya *.


“Perkara yang paling BANYAK menghANTARkan orang masuk ke NERAKA
adalah MULUT dan KEMALUAN.” (HR. Tirmidzi)


“Barang siapa berIMAN kepada ALLAH dan HARI AKHIR…
Maka berKATAlah yang BAIK atau DIAM.” (HR. Bukhori-Muslim)


* (menjaga mulut bukan hanya dari ucapan yang tidak baik seperti ucapan yang menyakitkan, ghibah (gosip), fitnah, namimah (mengadu domba), panggilan yang buruk dll, tetapi juga menjaga dari makanan yang syubhat dan haram)

Why I Love Him?



ASSALAMUALAIKUM W.B.T






Cinta itu apa sebenarnya?


Ramai orang bagi definisi cinta tapi susah nak faham. Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam bukunya Raudhatul Muhibbin memberi kaedah yang mudah. Tq ulamaku.


"Cinta boleh lenyap bersama lenyapnya sebab."


Sebab?


Why?


Sebab adalah nyawa cinta.


Tanpa sebab, matilah cinta.


Sebab sembarangan hanya menumbuhkan cinta sembarangan.


Cinta abadi memerlukan sebab yang abadi.


Tertipulah orang yang anggap cintanya suci dan abadi tapi sebabnya pada sesuatu yang tidak abadi...


sebab dia pandai...


sebab dia cantik...


sebab dia hebat...


Sedangkan Allah mempunyai segala sebab yang melayakkan Dia menjadi cinta nombor satu.






Kalau dia pandai. Allah Maha Pandai.


Kalau dia cantik, Allah Maha Cantik.


Kalau dia hebat, Allah Maha Hebat.


Allah yang ciptakan dia dan semua mahkluk hebat di dunia ini.


Allahlah patut duduk nombor satu dalam sebab cinta kita.


Kalau 'sebab' kita cinta dia kerana Allah, maka tunjukkan pada Allah, apa buktinya?


Sudah tentu buat apa yang Allah suruh, jauhi apa yang Allah larang.


Apa dia?


Perlu ke majlis ilmu untuk tahu, bacaan berfaedah dan dekati orang-orang soleh.


Jom!


- Artikel iluvislam.com